Alat Penetas Telur (Inkubator) dengan Arduino dan LCD 16x2

         Alat Penetas Telur (Inkubator) dengan Arduino dan LCD 16x2  - Dalam kehidupan sehari - hari tak lepas kita dari namanya perkembangan makhluk hidup baik hewan, tumbuhan maupun manusia. Memang kita dapat melihat perkembangan pertumbuhan dari makhluk hidup tersebut hanya sebatas perkembangan wujudnya saja secara mata telanjang, namun tanpa kita sadari kita dapat melihat tumbuh kembang dari makhluk hidup itu secara spesifik. Alat yang akan kita buat cocok untuk kalian semua yang sedang berbudidaya hewan dengan jenis unggas seperti : ayam, burung puyuh, bebek, angsa, dll. Untuk itu mari kita simak penjelasan yang berada dibawah ini.

Komponen Yang Dibutuhkan

  • Transistor LM 35, Transistor yang digunakan sebagai sensor suhu. Sensor suhu ini digunakan untuk memonitor keadaan suhu didalam inkubator
  • Arduino Uno, Merupakan sebuah mikrokontroller yang digunakan sebagai pemroses dari sensor (input) terhadap output (lampu). Sebenarnya kalian semua bisa menggunakan semua jenis arduino maupun mikrokontroller yang terdapat bootloadernya. Sebab bootloader digunakan sebagai masukkan program ke alat yang kita buat.
  • Modul Relay 1 Channel, Merupakan sebuah modul relay yang digunakan untuk menyalakan dan mematikan lampu sesuai dengan keadaan suhu yang berada di ruangan inkubasi.
  • Lampu, Digunakan sebagai pemanas atau penjaga suhu dalam ruang inkubasi
  • LCD 16 x 2, Digunakan sebagai display atau informasi suhu yang berada pada ruangan inkubasi.
  • Kabel Jumper, Digunakan sebagai penghubung antar komponen
  • Untuk ruang inkubasi bisa berupa dari bahan kardus maupun akrilik, namun disarankan lebih baik menggunakan bahan akrilik sebab bahan tersebut tahan dengan air.

Komponen Yang Dibutuhkan


  1. Input (+) 220 AC dihubungkan dengan COM Relay.
  2. NC Relay dihubungkan dengan Inputan Lampu.
  3. Outputan Lampu dihubungkan dengan Output 220 AC.
  4. Pin VCC LM35 dihubungkan dengan Pin VCC Arduino.
  5. Pin OUT LM35 dihubungkan dengan Pin A0 Arduino.
  6. Pin GND LM35 dihubungkan dengan Pin GND Arduino.
  7. Pin VCC Relay dihubungkan dengan Pin VCC Arduino.
  8. Pin GND Relay dihubungkan dengan Pin GND Arduino.
  9. Pin IN relay dihubungkan dengan Pin A1 Arduino.
  10. Pin VCC LCD dihubungkan dengan Pin VCC Arduino.
  11. Pin GND LCD dihubungkan dengan pin GND Arduino.
  12. Pin SDA LCD dihubungkan dengan pin A4 Arduino.
  13. Pin SCL LCD dihubungkan dengan pin A5 Arduino.

Pemrograman Arduino

#include ( LiquidCrystal_I2C.h)         //Library LCD
LiquidCrystal_I2C lcd(0x27, 16,2);   //Alamat I2C LCD
int adc,temp;   //Character sensor

void setup()
{
Serial.begin(9600);    //Serial yang digunakan
pinMode(A1,OUTPUT);    //Pin Masukkan Relay
lcd.begin(16, 2);   
lcd.print(“KONTROL SUHU”); 
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(“DENGAN ARDUINO”);
delay(2000);
lcd.clear();
lcd.print(“TEMP=”);

}
void loop()
{
adc = analogRead(0); //Pembacaan Suhu LM35
temp = (adc*5)/10;   //Rumus temperature LM35
lcd.setCursor(5,0);
lcd.print(temp);
lcd.print(char(0xDF));
lcd.print(“C “);

delay(500);
if(temp>32) {             //Apabila suhu diatas 32'C maka lampu mati
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(“HEATER OFF”);
digitalWrite(A1,LOW);
}
else {
lcd.setCursor(0, 1);
lcd.print(“HEATER ON “);
digitalWrite(A1,HIGH);   //Apabila suhu dibawah 32'C maka lampu akan menyala
}
}
      
       Untuk mencobanya silahkan Copy dan Paste program Arduino ini pada aplikasi Arduino IDE yang kalian punya. Dalam pemrograman juga terdapat keterangan yang menunjukkan instruksi pemrograman. 

     Untuk cara kerjanya sendiri adalah ketika sumber AC dihubungkan maka lampu akan langsung menyala. Nyala lampu akan memberikan panas pada ruang inkubasi yang terbuat dari kardus maupun akrilik akan panas. Panas pada ruangan inkubasi akan dimonitor oleh sensor suhu LM35 yang mana apabila suhu lebih dari 32'C maka lampu akan mati. Dengan matinya lampu otomatis suhu yang berada pada ruangan inkubasi akan menjadi menurun dan ketika suhu sudah dibawah 32'C maka lampu akan menyala kembali. Suhu ruang inkubasi dapat dilihat pada LCD yang digunakan sebagai display.

    Pada kolom pertama terdapat () untuk diganti dengan tanda <> untuk dapat menjalankan sensor jarak tersebut. Semoga sukses dalam mencobanya, sampai jumpa pada project arduino berikutnya

10 comments for "Alat Penetas Telur (Inkubator) dengan Arduino dan LCD 16x2 "

  1. Nah ini infonya dibutuhkan warga kampung yang peternak, ilmu tepat guna :)

    ReplyDelete
  2. Oh sekarang ada pake adruino ya buat netesin telor ayam..
    Dulu mah cuma pake bolham 5watt doang bisa netes udah.. hehehehe

    Tio_iotomagz

    ReplyDelete
  3. kecanggihan teknologi sudah sampai pada penetas telur ya... keren sih. semuanya bisa diteliti, dipelajari, dan dikembangkan

    ReplyDelete
  4. Bagus nih bisa buat alat penetas sendiri dengan arduino. Cocok buat para peternak. Mantap gan

    ReplyDelete
  5. Wah mantab ini , bisa jadi rujukan bagi peternak rumahan . Mksh gan artikelnya sukses selalu ...

    LITERACY MILITER

    ReplyDelete
  6. Dirumah banyak ayam ni gan, saat ini masih secara alami pengeramannya.
    Kedepan jika produksi banyak, boleh dicoba ini..
    Terimakasih infonya gan.

    ReplyDelete
  7. permisi kak, untuk transistor apa benar dapat memantau suhu, terutama suhu ruangan?

    ReplyDelete
  8. Pakai lampu saja pun sudah menghangatkan, nah kalo di program pakai sistem begini mungkin waktu penetasannya akan lebih cepat ya? Atau sama aja😅

    ReplyDelete
  9. teknologi serbaguna yang bermanfaat bagi peternak ayam, aku juga punya ayam lho mas, makasih share artikelnya :)

    ReplyDelete
  10. Saya punya di rumah alat inkubator ini. Cuma masih belum terintegritasi dengan android. Baru tahu kalau bisa ��
    Nice share gan! Bisa saya praktekkan.

    ReplyDelete

Post a Comment