Komponen Pasif dan Komponen Aktif Serta Jenisnya

       
   Dalam dunia elektro kita mengenal berbagai macam komponen. Setiap komponen memiliki jenis, fungsi, tipe, cara kerja serta cara pemasangan. Dari semua itu dapat kita sederhanakan menjadi 2 jenis komponen secara garis besarnya saja. Yakni komponen pasif dan komponen aktif. Baik komponen pasif maupun komponen aktif sering kita jumpai dalam kehidupan sehari - hari. Untuk lebih jelas tentang definisi komponen pasif dan komponen aktif, silahkan untuk menyimak dengan baik penjelasannya dibawah ini.

Komponen Pasif

Komponen Pasif
    
        Komponen Pasif merupakan komponen yang dalam penggunan maupun cara kerjanya tanpa memerlukan arus serta tegangan tersendiri. Selain itu dalam pemasangan komponen pasif ini kaki dibolak - balik tidaklah masalah. kemungkinan bisa disebabkan oleh polaritas dari komponen pasif ini tidak bergantung dari anoda dan katoda.


Ciri - Ciri Komponen Pasif


  1. Dalam Cara kerjanya tidak memerlukan arus maupun tegangan
  2. Dalam Pemasangan kaki - kakinya dibolak - balik tidak masalah
  3. Besaran yang terdapat dalam komponen pasif biasanya sudah ditentukan oleh pabrik pembuatnya
  4. Tipe komponen biasanya menentukan spesifikasi komponen
  5. Tidak dapat bekerja apabila tidak dialiri dengan sumber listrik.



Jenis - Jenis Komponen Pasif


Resistor

Resistor merupakan komponen yang biasanya digunakan untuk menghambat sebuah arus dalam rangkaian elektronika. Resistor mempunyai tipe dan jenis yang sangat beragam pada dasarnya suatu resistor dapat dibedakan menurut warna gelang serta hambatan yang tertera pada samping reistor. Biasanya resistor jenis tersebut merupakan resistor yang mempunyai jenis hambatan arus yang besar dan digunakan dalam rangkaian mixer - amplifier. Serta terdapat resistor yang digunakan sebagai switch, yakni potensiometer. Dalam potensiometer kita dapat mengatur arus listrik secara manual sesuai dengan kebutuhan yang kita butuhkan dalam suatu rangkaian elektronika.


Kapasitor

kapasitor merupakan komponen yang biasanya digunakan untuk menyimpan daya sementara utamanya, namun dalam beberapa rangkaian elektronika kapasitor digunakan sebagai filter maupun penyearah sebuah tegangan dalam rangkaian. Didalam kapasitor terdapat kapasitas yang berguna sebagai penyimpan daya sementara. Kapasitor memiliki satuan Farad. Satuan ini sangatlah penting sebab untuk menentukan kapasitor yang sesuai untuk digunakan dalam suatu rangkaian elektronika. Kapasitor juga memiliki beberapa jenis, kapasitor memiliki dua jenis besar yaitu elco dan keramik. Kapasitor elco ( elektrolit ) memiliki dua kutub, Positif ( + ) dan Negatif ( - ) dalam pemasangannya jangan sampai terbalik. Sebab ketika kita memasang kapasitor jenis ini secara terbalik, maka kejadian yang tidak kita inginkan akan terjadi. Sedangkan kapasitor jenis keramik dalam pemasangannya bisa kita bolak - balik sebab tidak kapasitor tersebut tidak memiliki kutub - kutub.


Induktor

Induktor merupakan komponen yang biasanya digunakan untuk menyimpan daya magnetik utamanya. Untuk mendapatkan medan magnetik dalam suatu rangkaian diperlukan sumber arus AC ( bolak - balik ). Induktor memiliki satuan Henry, dalam menentukan induktor yang sesuai dengan rangkaian elektronika yang digunakan. Biasanya terdapat jenis serta satuan yang terdapat pada samping tempat lilitan. Dalam melilit tembaga yang sesuai dan baik diperlukan rumus tertentu sebab untuk mencapai keseimbangan medan elektromagnet lumayan susah. Kebanyakan pengaplikasian induktor sering dijumpai dalam komponen listrik jenis arus besar. Dikarenakan dalam listrik arus besar medan elektromagnrtik sangatlah besar dan membutuhkan keseimbangan yang baik. Untuk itu induktor sangat cocok digunakan dalam listrik jenis arus besar. Selain itu pengaplikasian induktor juga dapat kita temui pada inverter ( Pembalik ) dapat pembalik tegangan maupun arus.


Transformator

Transformator merupakan komponen yang digunakan untuk menurunkan tegangan dari tegangan AC ( bolak - balik ) menjadi tegangan DC ( Searah ) dan sebaliknya. Didalam transformator terdapat juga lilitan tembaga yang berfungsi sebagai penurun serta penaik tegangan. Lilitannya sendiri terbagi menjadi dua. Lilitan primer dan lilitan skunder serta diantara lilitan tersebut terdapat besi yang digunakan sebagai penghantar tegangan tersebut. Pada dasarnya penggunaan lilitan bergantung sisi mana yang digunakan sebagai tempat penurunan dan penakkan tegangan itu sendiri. Biasanya penggunaan transformatoe sering kita jumpai pada power supply, inverter dsb. Penggunaan transformator banyak digunakan untuk kebutuhan penurunan tegangan sebab banyak alat elektronik pada saat ini yang menggunakan jenis komponen penyusunnya dengan komponen DC sedangankan sumber yang digunakan adalah AC. 

Komponen Aktif


         Komponen Aktif merupakan komponen yang dalam penggunaan maupun cara kerjanya memerlukan arus serta tegangan tersendiri. Untuk pemasangan komponen aktif ini harus diperhatikan dahulu kaki - kaki dari komponennya, jika kita salah memasang kaki - kaki komponen akan menyebabkan komponen rusak maupun sumber akan terputus sehingga arus maupun tegangan tidak akan masuk ke rangkaian dan membuat komponen akan menjadi rusak. Dalam pemasangannya komponen aktif tidak boleh salah terutama dalam pemasangan kaki - kaki komponen tersebut dalam PCB. Hal ini dikarenakan untuk menghindari alat tidak berfungsi dan kejadian yang tidak diinginkan.

Ciri  - Ciri Komponen Aktif


  1. Dalam cara kerjanya memerlukan arus maupun tegangan
  2. Dalam pemasangan kaki - kakinya harus diperhatikan sebab dalam komponen aktif terdapat Anoda dan katoda Anoda adalah kutub positif dalam suatu komponen elektronika Katoda adalah kutub negatif dalam suatu komponen elektronika
  3. Besaran dalam komponen aktif bisa kita atur sesuai keinginan kita, dalam artian bisa kita atur sesuai dengan kebutuhan maupun keinginan kita.
  4. Tipe komponen mempengaruhi spesifikasi dari komponen.


Jenis - Jenis Komponen Pasif


Dioda

Dioda merupakan komponen yang digunakan untuk menyearahkan arus utamanya. Didalam dioda terdapat polaritas yang dapat digunaan untuk mengarahkan arus sesuai dengan pemasangannya. Polaritas tersebut terbentuk akibat bahan penyusun dari dioda sendiri yang terbuat dari silicon maupun germanium. Dioda memiliki banyak jenis, jenis dari dioda memiliki fungsi masing - masing dalam setiap jenisnya. Dioda memiliki kutub positif dan negatif, dalam hal ini harus diperhatikan untuk pemasangannya sebab dioda sangat rentan untuk terbakar. Untuk itu kita harus dapat mengidentifikasi kutub dari dioda itu sendiri, untuk kutub postif biasanya terdapat pada ujung yang berwarna hitam sedangkan untuk kutub yang negatif biasanya terdapat pada garis yang melingkar pada sisi sebelahnya dan bewarna putih. Pengaplikasian dioda sering sekali digunakan dalam alat - alat elektronik yang kita gunakan sehari - hari. Utamanya sebagai stabilizer maupun sebagai power supply. Fungsi dari dioda dalam kedua alat tersebut adalah sebagai penyearah arus dari AC menjadi DC.

Light Emitting Diode 

Light Emiting Diode atau LED merupakan salah satu jenis dioda yang sering digunakan senbagai indikator nyala maupun mati sebuah alat elektronik. Selain digunakan sebagai indikator LED dapat digunakan sebagai sensor dalam beberapa alat elektronik. LED sendiri memiliki beberapa jenis biasanya jenis LED sama dengan ukuran tegangannya. Semakin besar ukuran LED maka semakin besar pula tegangan yang dapat digunakan untuk menyalakan LED tersebut. Sebaliknya jika ukuran LED semakin kecil maka tegangan yang dapat digunakan untuk menyalakan LED tidak terlalu besar. Untuk pemasangan dalam rangkaian tidak boleh terbalik, apabila pemasangan dilakukan secara terbalik maka yang ada LED akan terbakar. Hal ini berlaku pula apabila tegangan LED kecil namun dimasukkan kedalam tegangan besar maka hal serupa akan terjadi. Pemasangan LED yang benar adalah kaki panjang adalah kutub positif sedangkan kaki yang pendek merupakan kutub negatif. 

Transistor 

Transistor merupakan komponen elektronika yang digunakan sebagai switch otomatis dalam suatu rangkaian elektronika. Pembagian jenisnya transistor banyak memiliki jenisnya setiap jenis memiliki fungsi tersendiri yang dapat digunakan dalam rangkaian masing - masing. Transistor memiliki tiga kaki utama, yaitu : basis, colector dan emitor. Serta dua jenis secara besar transistor terbagi menjadi dua yakni PNP dan NPN. PNP merupakan jenis transistor yang kaki basis dan emitor positif sedangkan colector kakinya negatif. Sebaliknya transistor NPN merupakan jenis transistor yang kaki basis dan emitor negatif sedangkan colector berkaki postif. Kita dapat mengetahui jenis dan spesifikasi dari transistor melalui tulisan yang berada diatas kaki transistor. Biasanya menggambarkan spesifikasi dan jenis dari transistor itu sendiri. Untuk pemasangannya transistor jangan sampai terbalik. Sebab jika pemasangan dilakukan secara terbalik maka akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Integrated Circuit ( IC )


Integrated Circuit atau dalam bahasa indonesianya circuit terintegrasi merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk mengontrol jalannya proses suatu alat elektronik. Sebenarnya IC merupakan pengembangan dari transistor dikarenakan jika pengontrolan suatu alat elektronik menggunakan transistor yang ada hanya akan memakan tempat yang banyak. Oleh karena itu IC diciptakan. Kalau kita telusuri lebih lanjut sebenarnya IC merupakan gabungan maupun personalan dari gerbang logika. Gerbang logika inilah yang memberi suatu instruksi untuk melakukan pengontrolan terhadap alat elektronik. Terdapat banyak jenis IC, bahkan sekarang juga banyak jenis IC yang dapat diprogram melalui komputer. Terdapat ciri khusus untuk mengetahui kaki - kaki dari IC, biasanya apabila terdapat lekukan yang menjorok kedalam tandanya adalah kaki IC tersebut bernomor satu tetapi membacanya dari sebelah kiri. Untuk pemasanganya sendiri harus lebih berhati - hati sebab jika salah memasang yang ada alat elektronik tidak akan berjalan.

No comments for "Komponen Pasif dan Komponen Aktif Serta Jenisnya"