Resistor : Definisi, Cara Membaca Kode Warna, Fungsi & Jenisnya

Definisi Resistor

Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang sering digunakan untuk membagi arus maupun tegangan pada suatu rangkaian elektronik. Resistor memiliki kode warna / kode angka &  huruf, kapasitas daya serta resistansi. Satuan dalam resistor sering disebut dengan Ohmega / simbolnya ( Ω ). 

Dalam teorinya resistor berbanding terbalik dengan tegangan dan berbanding lurus. Ini juga pengaruh dalam membagi sebuah tegangan dan arus dalam rangkaian elektronika tersebut. Selain digunakan untuk membagi tegangan maupun arus pada rangkaian elektronika, ternyata terdapat kegunaan lain daripada resistor itu sendiri. Sebagai sensor, sebagai masukkan suatu sistem kontrol, maupun pembagi cahaya yang masuk kedalam rangkaian elektronika. Resistor memiliki bahan penyusun yang terbuat dari karbon yang dapat menghambat suatu jalannya arus maupun tegangan listrik yang berada dalam suatu rangkaian.


Simbol dari Jenis - Jenis Resistor


Fungsi Resistor 

  1. Membagi arus yang masuk kedalam sebuah rangkaian elektronika.
  2. Membatasi tegangan yang masuk kedalam sebuah rangkaian.
  3. Pengatur tegangan output pada rangkaian Power Supply.
  4. Membantu membangkitan frekuensi yang tinggi dan rendah dibantu dengan adanya kondensator dan transistor.
  5. Mengurangi arus pada rangkaian Optocoupler.
  6. Pengatur arus maupun tegangan yang masuk kedalam rangkaian.
  7. Sebagai sensor baik suhu maupun cahaya.

Kode Warna Resistor

Kode Warna dalam Resistor merupakan sebuah indikator untuk menentukan seberapa besar kapasitas hambatan serta toleransi yang dimiliki oleh sebuah resistor. Dalam menentukan sebuah kapasitas dan toleransi diperlukan sebuah tabel dan rumus resistor dalam menentukannya. Pada umumnya pembagian kode warna resistor berdasarkan jumlah warna yang terdapat pada masing - masing resistor. Dibawah ini aka dijelaskan cara menghitung kapasitas hambatan dari setiap resistor.

Resistor 4 Warna 

Tabel Resistor 4 Warna

Cara Menghitung Resistor 4 Warna


Cara Membaca Kode Resistor 4 warna:


  • Gelang ke-1 = Kuning = 4
  • Gelang ke-2 = Ungu = 7
  • Gelang ke-3 = Merah = 10 = 100  
  • Gelang ke-4 = Emas = Toleransi sebesar 5%

Sehingga, 47 * 100 = 4700 ohm atau 4,7 KOhm dengan Toleransi sebesar 5 %

Resistor 5 Warna 

Tabel Resistor 5 Warna

Cara Menghitung Resistor 5 Warna



Cara Membaca Kode Resistor 5 warna :

  • Gelang ke-1 = Orange = 3
  • Gelang ke-2 = Orange = 3
  • Gelang ke-3 = Putih = 9
  • Gelang ke-4 = Hitam = 10= 1
  • Gelang ke-5 = Coklat = 1 %

Sehingga, 339 * 1 = 339 Ohm dengan Toleransi sebesar 1 %

Resistor 6 Warna 

Tabel Resistor 6 Warna
Resistor 6 Warna

Cara Membaca Kode Resistor 6 Warna :


  • Gelang ke-1 = Kuning = 4
  • Gelang ke-2 = Coklat = 1
  • Gelang ke-3 = Merah = 2
  • Gelang ke-4 = Orange = 10= 1000
  • Gelang ke-5 = Coklat = Toleransi 1 %
  • Gelang ke-6 = Ungu = Tidak Memiliki Koefisien Suhu

Sehingga, 412 * 1000 = 412.000 atau 412 KOhm dengan Toleransi Sebesar 1% dan Tanpa Adanya Koefisien Suhu.

Jenis-Jenis Resistor

Resistor tentu memiliki jenis yang sangat beragam, jenis dari resistor tesebut memiliki fungsi serta kegunaan masing - masing. Untuk lebih memahami tentang jenis dari resistor akan dijelaskan dalam penjelasan dinawah ini.

Resistor Karbon 

Resistor karbon adalah resistor yang terbuat dari bahan karbon serta bahan semacam grafit yang membungkus dari resistor tersebut. Resistor jenis ini merupakan jenis resistor yang tergolong rendah disebabkan oleh induktansinya yang sangat rendah sehingga sangat cocok sekali digunakan pada frekuensi tinggi. Kelemahan dari resistor jenis karbon adalah mudah panas dan terdapat banyak noise, namun disamping dari kekurangan tersebut resistor karbon adalah resistor yang sangat murah dan mudah untuk dijumpai dipasaran.


Resistor Film Karbon 
Resistor Film Karbon merupakan resistor yang terbuat dari sebuah jenis karbon lalu diendapkan dengan bahan tambahan semacam film. Tingkat resistansinya tergantung dari seberapa banyak kandungan isolator dalam resistor tersebut. Jika semakin banyak kandungan isolator yang terdapat pada film maka akan semakin banyak resistansi yang dapat dibuat oleh resistor film karbon. Resistor jenis ini sering kita jumpai dipasaran. Resistor film karbon memiliki kepekaan yang sangat rendah terhadap suhu. Suhu yang dapat dideteksi berkisar -55 sampau 155 C.



Resistor Film Metal 
Resistor Film Metal merupakan jenis resistor yang terbuat dari bahan campuran film dan beberapa jenis bahan metal. Biasanya resistor jenis film metal memiliki kapasitas hambatan yang umumnya besar. Hal ini dikarenakan bahan yang penyusun dari resistor itu sendiri.

Keunggulan dari resistor jenis ini adalah dapat digunakan dalam frekuensi yang sangat tingi serta memiliki kestabilan yang sangat besar sehingga kemungkinan kecil terdapat noise pada resistor tersebut. Nilai hambatan dipengaruhi oleh panjang serta ketebalan spiral dari bahan penyusunnya. 

Resistor film metal sering kita jumpai pada radio dan alat komunikasi. Terdapat ciri khusus dalam resistor film karbon, biasanya diawali dengan tulisan "MFR". Contohnya adalah "MFR100K". Artinya resistor tersebut berjenis resistor film karbon dengan resistansi sebesar 100KOhm.

Resistor Kawat
Resistor Kawat merupakan resistor yang terbuat dari lilitan kawat. Bentuk dari resistor kawat pada umumnya resistor jenis ini memiliki bentuk yang sangat besar. Dikarenakan resistor kawat memiliki daya dan hambatan yang sangat besar.

Pembuatannya sendiri adlah dengan cara melilitkan kawat dengan batang penghantar lalu dilapisi dengan keramik serta dibungkus dengan bahan isolator. Resistor kawat biasanya hanya digunakan untuk rangkaian power hal ini disebabkan karena resistor jenis ini tahan terhadap temperature panas serta memiliki besaran resistansi yang tinggi.

Penulisan pada resistor kawat adalah dengan cara memunjukkan seberapa besar resitansi dan seberapa besar daya yang terdapat pada resistor. Untuk penulisannya adalah "WH10Ω" yang artinya resistor tersebut berjenis resistor kawat, dengan kemasan alumunium serta memiliki resistansi sebesar 10 Ohm. Resistor kawat batas toleransi antara lain : 1%, 2%, 5% & 10%. Serta memiliki daya antara rentang 1W sampai 100W.

Potensiometer
Potensiometer merupakan sebuah variable reistor yang sering digunakan untuk mengatur arus dan tegangan yang masuk kedalam sebuah rangkaian elektronika. Potensiometer memiliki batas maksimal resistansi, untuk dapat mengetahui batas maksimal resitansi kita dapat melihat kode yang terdapat diatas potensiometer itu sendiri.

Terdapat dua kode yang biasanya tertera pada poteniometer, kode awalan A dan B. Kode potensiometer awalan A merupakan jenis potensiometer linier yang merupakan jenis resistor yang berbanding lurus dengan arah putannya, sedangkan kode potensiometer awalan B merupakan jenis potensiometer logaritmik yang mana merupakan jenis potensiometer yang didasarkan oleh perhitungan logaritmik.

Semisal pada potensiometer terdapat tulisan "A250K" artinya potensiometer tersebut berjenis linier dan memiliki batas resistasi sebesar 250KOhm. Atau potensiometer yang lain"B100K" yang memiliki arti potensiometer tersebut memiliki jenis potensiometer logaritmik dengan batas resistansi sebesar 100KOhm.

Trimpot
Trimpot merupakan jenis variable resistor yang sangat kecil dibandingkan dengan potensiometer pada umumnya. Trimpot dapat juga disebut dengan trimmer potensiometer, biasanya trimpot digunakan untuk mengatur arus yang masuk kedalam sebuah rangkaian elektronika.

Trimpot memiliki tuas yang dapat diputar dengan obeng maupun tespen. Sama seperti potesiometer pada umumnya trimpot juga memiliki dua jenis yakni, trimpot dengan jenis lineir yang berarti sesuai dengan arah putaran serta trimpot dengan jenis logaritmik yang berarti sesuai dengan perhitungan logaritmik.

Light Dependent Resistor ( LDR )

Light Dependent Resistor atau yang lebih dikenal dengan LDR merupakan resistor yanng memiliki prinsip kerja dengan cahaya. Prinsip kerjanya apabila cahaya semakin terang disekitar LDR maka hambatan akan semakin besar sedangkan ketika cahaya yang ada disekitar LDR gelap maka hambatan akan semakin kecil.

LDR terkadang bisa juga disebut dengan sensor cahaya. LDR memiliki bentuk fisik yang beragam yang membuatnya dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam membuat suatu alat elektronik.


Thermistor ( Thermal Resistor )



Thermistor merupakan jenis reistor yang prinsip kerjanya dipengaruhi oleh suhu. Terdapat dua jenis Thermistor, yaitu NTC ( Negative Temperature Coefficient ) dan PTC ( Positive Temperature Coefficient ). Keduanya memang memiliki jenis yang berbeda namun dalam pengapliksiannya justru memiliki cara kerja yang hampir sama. 

PTC memiliki prinsip kerja apabila suhu diatas 0 C maka hambatan akan semakin kecil sedangkan ketika hambatan dibawah 0 C maka hambatan akan semakin besar. Hal ini berbanding terbalik dengan NTC yang memiliki prinsip kerja apabila suhu dibawah 0 C maka hambatan semakin kecil sedangkan apabila suhu diatas 0 C maka hambatan akan semakin membesar.

No comments for "Resistor : Definisi, Cara Membaca Kode Warna, Fungsi & Jenisnya"